Jumat, 11 Januari 2013

pasar oligopoli dan monopolistis

Pasar oligopoli
¨  Merupakan salah satu bentuk monopoli tetapi berbeda sifat dimana dalam oligopoli, kolusi terjadi antara pengusaha satu dengan pengusaha lain.
¨  Pasar hanya dikuasai oleh beberapa kelompok pengusaha ada kesepakatan antar pengusaha untuk mengalahkan atau mendikte pasar (konsumen). Ex : Melakukan permainan harga.
Ciri-ciri:
¨  Terdapat sedikit penjual.
¨  Terdapat sedikit rintangan untuk memasuki industri oligopoli
¨  Keputusan harga yang diambil oleh satu perusahaan harus di pertimbangkan oleh perusahaan yang lain dalam industri
¨  Produk mempunyai ukuran standar
Jenis oligopoli :
  1. Oligopoli dengan kerja sama adalah Yaitu Apabila perusahaan yang ada dalam industri bersepakat untuk melakukan kerja sama, misalnya dalam hal penentuan harga maupun jumlah produksi
  2. Oligopoli tanpa kerja sama yaitu Apabila perusahaan yang ada dalam industri tidak melakukan kesepakatan atau kerja sama,
Karakteristik Pasar Oligopoli
       Ada beberapa unsure pentig dalam pasar oligopoli:
       a.   Hanya Sedikit Perusahaan Dalam Industri (Few Number of Firms)
       b.   Produk Homogen atau Terdiferensial (Homogem or Differentiated
              Product)
       c.   Penganbilan Keputusan yang Saling Mempengaruhi
              (Interdependence Decision)
       d.   Kompetisi Non Harga (Non Pricing Competition)
Faktor - faktor Penyebab Terbentuknya Pasar Oligopoli
1.      Efisiensi Skala Besar
2.      Kompleksitas Manajemen  MRP 2 faktor penting penyebab terjadi oligopoli
3.      Investasi modal yang besar dan input terspesialisasi dibutuhkan untuk memasuki  industri (mis, industri mobil, aluminium, baja, dll
4.      Perusahaan memiliki pelanggan yang setia, karena kualitas produk dan pelayanan sehingga perusahaan baru sulit untuk masuk.
·      Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku usaha yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada.

·      Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan industri kertas.

·      Dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1999, oligopoli dikelompokkan ke dalam kategori perjanjian yang dilarang, padahal umumnya oligopoli terjadi melalui keterkaitan relasi, khususnya pada barang-barang yang bersifat homogen atau identik dengan kartel, sehingga ketentuan yang mengatur mengenai oligopoli ini sebaiknya digabung dengan ketentuan yang mengatur mengenai kartel .

Keseimbangan Oligopolis
        a.  Model Permintaan yang Patah (Kinked Demand Model)
           

Maksimasi keuntungan jangka pendek untuk suatu perusahaan yang beroperasi dalam pasar Oligopoli

Fungsi biaya dan penerimaan per unit


PASAR MONOPOLISTIS
Pasar monopolistis adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya. Contohnya adalah : shampoo, pasta gigi, dll. Meskipun fungsi semua shampoo sama yakni untuk membersihkan rambut, tetapi setiap produk yang dihasilkan produsen yang berbeda memiliki ciri khusus, misalnya perbedaan aroma, perbedaan warna, kemasan, dan lain-lain.
Ciri-ciri monopolistis :
  • Produsen banyak
  • Produk beraneka ragam
  • Iklan sangat penting
  • Hambatan untuk memasuki industri kecil
Contoh : - perusahaan cosmetik   - minuman
               - makanan                          - Obat-obatan 
·      Pada pasar monopolistik, produsen memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga walaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar monopoli atau oligopoli. Kemampuan ini berasal dari sifat barang yang dihasilkan. Karena perbedaan dan ciri khas dari suatu barang, konsumen tidak akan mudah berpindah ke merek lain, dan tetap memilih merek tersebut walau produsen menaikkan harga. Misalnya, pasar sepeda motor di Indonesia. Produk sepeda motor memang cenderung bersifat homogen, tetapi masing-masing memiliki ciri khusus sendiri. Sebut saja sepeda motor Honda, di mana ciri khususnya adalah irit bahan bakar. Sedangkan Yamaha memiliki keunggulan pada mesin yang stabil dan jarang rusak. Akibatnya tiap-tiap merek mempunyai pelanggan setia masing-masing.
 

0 komentar:

Posting Komentar